Rabu, 27 November 2013

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT



HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak dapat dipisahkan.Keempat aspek tersebut mempunyai keterikatan yang sangat erat.Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara dipihak lain untuk mempertahankan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu sebagai media dimana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Disamping itu, individu juga membutuhkan kebutuhan yakni sebagai wahan bagi individu untuk mrngembangkan dan mencapai poensinya sebagai manusia.



#INDIVIDU
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian serta tingkah laku spesifik dirinya.terdapat tiga aspek yang melekatsebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-roahaniah dan aspek sosial yang apabila terjadi ke goncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan : pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya,  kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.


Dalam hal ini individu bisa dikatakan sebagi manusia perseorangan yang dibentuk oleh tiga aspek. Dalam perkembangan menjadi manusia, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalalani sebuah sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspek tersebut.Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses pengembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnaya dan saling mengadakan hubungan sosial ditengah-tengah masyarakat.


Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.


Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak didalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Dimasyarakat terdapat berbagi bentuk keluarga diman dalma proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakng maksud adn tujtuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan fenomena yang berubah, karena dalam pranata keluarga ini terjadi sebuah krisis. Krisis tersebut sebagai kalangan dikhawatirkan akn meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan lain apa pun yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.


Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi, tetapi ada kalanya menjadi penghambat pembentukan pribadi.


Pertumbuahan Individu, terdapat tiga aliran konsep pertumbuhan yaitu:
o Aliran asosiasi, pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi, yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalaui panca indera yang menimbulakn sensasi maupun pengalamn dalam mengenal batin sendiri yang menimbulakan refleksi.
o    Aliran psikologi gestalt, pertumbuhan adalah proses diferensiasi yaitu proses pertumbuhan secara perlahan-lahan pada manusia dalam menegnal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada.
o    Aliran sosiologi, pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan sosial yang kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
o     Pendirian nativistik, yaitu pertumbuhan individu semata – mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
o  Pendirian empiristik dan evinronmentalistik, yaitu pertumbuhan individu yang semata-mata tergantung kepada lingkungan sdangkan dasra sma sekali tidak berperan
o  Pendirian konvergensi dan interaksionisme, yaitu ineraksi anatara dasra dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
o     Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi.


Fase-fasenya, antara lain: masa vital, masa estetik, masa intelektual dan masa sosial.

#KELUARGA
Keluarga bersal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”, “kelompok”,”kerabat”.Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah bersatu. Keluarga inti terdiri dari ayah. Ibu, dan anak-anak mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan kelompok kecil dalam masyarakat. Secara umum dapat dikatakan bahwa kelurga merupakan kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan terdidiri dari :

·   Keluarga nuklir//inti/batih (nuclear family): yaitu keluarga yang terdiri dari   ayah, ibu dan anak.
·  Keluarga tua (ektentended family): yaitu keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga   batih yang terlibat oleh hubungan orang tua anak atau saudara.
·       Keluarga individu tersebut merupakan salah satu keturunan.




Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat,  keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangannya individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan-hubungan sosial didalam masyarakat yang cukup majemuk. 




Fungsi keluarga secara umum menurut Munandar Soelaeman adalah :
1. Pengatur seksual
·         Hidup bersama atas dasar suka sama suka (kumpul kebo), pergundikan.
·   Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya (zaman praindustri masyarakat barat) atau raja dengan selir.
·         Melahirkan anak pada masa tunangan.
·         Perzinahan, sang lelaki sudah menikah atau sang wanita sudah menikah.
·     Kehidupan bersama seorang yang betarak (celibate, pastoral, birawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau tidak bertarak.
·         Perzinahn yang kedua-duanya telah menikah.
·  Kehidupan bersama wanita yang berkasta tinggi dengan lelaki yang berkasta rendah.
·    Incest (hubungan seksual dalm satu keluarga), saudara perempuan, bapak dengan anak perempuan, ibu dengan anak lelaki
2. Reroduksi
3. Sosialisasi
4. Pemeliharaan
5. Penempatan anak di dalam masyarakat
7. Kontrol sosial


#MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memilki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama secara bersama-sama mengelola kehidupan.Terdapat bebrapa alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan bersama. 

Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan inetraksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. 

Setelah melewati tahapan tersebut tebentuklah apa yang dinamakan dengan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarkat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri.Didalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Elemen-elemen didalam tubuh masyarakat sendiri cakupannya berubah-ubah bisa bersifat mikro ataupun makro.

SUMBER :

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


1. Pengertian
Pelapisan sosial atau di sebut juga Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis(Pitirim A. Sorokin). Pelapisan sosial kenyataanya dapat di ketahui dalam masyarakat yaitu dengan munculnya kelas-kelas tinggi dan kelas kelas yang lebih rendah.
Adapun pengertian pelapisan sosial menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang di tandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Didalam masyarakat pelapisan masyarakat ini muncul karena gengsi kemasyarakatan sehingga timbulah pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat, ada kelas-kelas tinggi yatu mereka yang mempunyai kekuasaan lebih dan hak-hak istimewa di banding dengan kelas-kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan kapanpun pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.

Jadi dpat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu kedudukan  seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu biasanya disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya  kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.

Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.

Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan  satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama  sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Sumber :
    http://bulletin-it.blogspot.com